5 Novel Terbaik Indonesia

5 Novel Terbaik Indonesia

February 8, 2021 Off By Henry

Hari ini, pengemudi literasi dari seluruh dunia merayakan Hari Buku Dunia pada tanggal 23 April. Perayaan ini merupakan salah satu cara untuk mendorong UNESCO mencintai penerbitan dan membaca demi hak cipta. Hari Buku Dunia diberikan pada tahun 1995 kepada penulis Inggris paling terkenal di UNESCO, William Shakespeare. Seorang penulis Inggris yang meninggal hari itu. Pada awal 23 April, penulis Valencia Vicente Clavel Andrés dipilih untuk menghormati penulis Miguel de Cervantes, yang meninggal hari itu. Menurut Goodreads, dalam rangka Hari Buku Sedunia, merahputih.com telah mengumpulkan beberapa dari lima novel Indonesia terbaik atau beberapa novel Indonesia terbaik yang pernah diterbitkan.

  1. Bumi Manusia

5 Novel Terbaik Indonesia

Novel Pramoedya Ananta Toer Bumi Manusia menduduki peringkat pertama. Novel ini merupakan buku pertama Tetralogia de Buru yang diterbitkan pertama kali oleh Hasta Mitra pada tahun 1980.

Kuartet Romawi Bull memperoleh asal-usul dan embrio Indonesia sejak awal abad ke-20. Plum menulis novel Bumi Indonesia selama suaka di Pulau Banteng. Semua novel menjelaskan perjuangan penduduk asli Amerika melawan ketidakadilan kolonial dan mencari persamaan manusia yang sempurna.

Penerbitan novel Bumi Manusia menghadapi banyak kesulitan. Novel yang dirilis hari ini adalah upaya Plum, karena hampir semua aslinya didirikan oleh Belanda dan belum dikembalikan. Strollers biasa menyebut Bumi Manusia sebagai “keputusan, kejujuran, dan keberanian” sampai ia lahir.

Baca Juga : 5 Manga Terlaris Di Jepang Tahun 2020

  1. Laskar Pelangi

Rascal Perangi adalah novel karya Andrea Hirata. Seperti Bumi Indonesia Pram, Laskar Pelangi adalah yang pertama dari seri empat bagian berjudul Tetralogi Laskar Pelangi. Novel tersebut dibuat menjadi film pada tahun 2018 dan dilihat oleh 4,6 juta orang.

Di luar dunia literasi, novel Lasker Perangi disebut-sebut menjadi motor penggerak pariwisata Banca Beritung. Dunia pariwisata di kampung halaman Andrea Hirata menjadi semakin semarak setelah pembaca belajar di dalam dan di luar tempat dalam novelnya.

  1. Anak Semua Bangsa

The New Sons of All Nations juga merupakan karya Pramoedya Anantatoer, buku kedua dalam kuartet Bull. Anak Semua Bangsa menceritakan kisah Minke, pahlawan yang berurusan dengan peradaban Eropa dan realitas negaranya.

Penerbitan novel Children of All Nations, bersama dengan pendahulunya Bumi Manusia, dilarang, menuduhnya bekerja dengan Marxist Reninist dan propaganda komunis. Novel tersebut dirilis ulang pada tahun 2006.

Anak-anak dari segala bangsa juga berbicara tentang perjuangan para pemimpin dalam menghadapi ketidakadilan kolonial.

  1. Ronggeng Dukuh Paruk

Novel Ronggeng Dukuh Paruk adalah tiga buah buku dalam serial Dukuh Paruk. RonggengDukuhParuk, Lintang Kemukus Dini Hari dan Jantera Bianglala. Novel karya AHmad Tohari ini terbit pertama kali pada tahun 1982.

Novel Ronggeng Dukuh Paruk diadopsi dalam dua film. Difilmkan dalam film 1983 “Darah dan Mahkota Istana Naga”. Dan pada tahun 2011, film kedua “Premio Penari”. Film kedua ini masuk nominasi Festival Film Indonesia 2011 dan memenangkan empat Piala Citra.

  1. Negeri 5 Menara

Novel Negeri 5 Menara adalah novel karya Ahmad Fuadi yang terbit pertama kali tahun 2009, ditetapkan sebagai film berjudul sama pada tahun 2011, dan ditetapkan sebagai salah satunya oleh Pondok Gontor Ponorogo.

Novel Negeri 5 Menara bercerita tentang kehidupan enam siswa dari enam daerah dan studi mereka di Pondok Madani (PM) Ponologo. Salah satunya adalah Arif. Ia lahir di tepi Danau Maninjau dan tidak pernah menginjakkan kaki di luar kawasan Minankabau. Ibunya mengirimnya ke sekolah berasrama dan menjadi Buyahamka.

Negeri 5 Menara adalah karya pertama Ahmad Fuadi. Novel ini adalah buku pertama dari triloginya. Ini relatif baru, tetapi ada di daftar terlaris 2009.