Rekomendasi Buku Untuk Generasi Milenial

February 16, 2021 Off By Henry

Seberapa penting pengetahuan orang tua bagi orang tua muda? Banyak orang masih meremehkan pentingnya memiliki keterampilan pengasuhan yang tepat saat membuat keputusan usia. Benar bahwa pengasuhan dan pendidikan anak sangat individual dan bergantung pada kebutuhan anak. Tetapi bagaimana kita bisa memiliki opsi parental jika kita tidak memiliki banyak referensi?

Kali ini Young Mom ingin mengajak Anda menemukan 5 tips buku daddy yang kini digemari para ibu Generasi Y. Kebanyakan buku parenting memaparkan metode dan informasi terkait kebutuhan psikologis anak untuk tumbuh kembang secara optimal. Oleh karena itu, tidak sepenting baby shower atau makanan pendamping lainnya bagi para ibu yang menemukan dunia baru parenting. Saya pikir buku-buku ini layak mendapatkan daftar keinginan Anda!

Rekomendasi Buku Untuk Generasi Milenial

1. Seni Berbicara dengan Bayi karya BIP Gramedia (115.000 rupiah) karya Joanna Faber dan Julie King bisa menjadi buku yang asyik untuk dibaca saat anak Anda menginjak usia 2 tahun

Buku ini mungkin jauh dari membantu para ibu yang ingin menjaga anak-anaknya, bertingkah laku baik dan mandiri, tetapi tetap menginginkan seseorang untuk menjaga mereka. Ditulis oleh beberapa teman, buku ini memberikan penjelasan yang jelas dan mencerminkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari pemecahan masalah tertentu setiap hari. Bahasanya sangat bagus dan padat, tetapi Anda tetap menikmati membaca. Kaki!

2. Raising a Child, diterbitkan oleh Pintang Pamela Druckerman (Rs 89.000)

Apakah Anda menyukai Emily di Paris dan semua budayanya yang menyulitkan karakter utama? Oleh karena itu, buku ini mungkin menarik bagi Anda. Berdasarkan catatan seorang mantan jurnalis Amerika yang pindah ke Paris untuk membesarkan anak-anak Prancis, buku ini menawarkan wawasan yang menarik tentang bagaimana anak-anak Saint dirawat, tetapi menjadi ibu yang efisien dan elegan di Paris. Gaya narasinya ringan dan langsung, tetapi informatif. Ini seperti membaca cerita ibumu, tetapi ini adalah cerita yang kompleks dan instruktif!

3. “Siapa namamu?” Kamus Sentimen Korea oleh penulis Korea Park Sung Woo, yang diterbitkan oleh Miracle Books (85.000 rupiah)

Memiliki gaya penulisan yang sederhana dan menarik. Anda tidak akan bosan saat membuka buku ini. Buku ini menyenangkan untuk dipelajari karena mengandung ilustrasi yang gila. Buku ini berisi kurang lebih 70 kamus yang menjelaskan jenis perasaan dan contoh situasi yang mencerminkan perasaan anak. Buku ini layak dibaca agar orang tua belajar memahami situasi sulit anak yang belajar merasakan emosi di dunia sejak usia dini.

Baca Juga : 5 Buku Self Improvement Direkomendasikan Untuk Anda

4. Banyak ibu milenial yang berbagi rahasia orang tua di Denmark, juga membaca gambar Denmark tentang Bei First (59.000 rupiah)

Rekomendasi Buku Untuk Generasi MilenialSebagai salah satu negara yang dianggap paling bahagia di dunia, sangat menarik untuk melihat bagaimana orang tua Denmark menjaga anak-anak mereka. Ayah Denmark adalah FAT, yang artinya P untuk kesenangan, A untuk keaslian, R untuk parafrase, E untuk pernyataan, N tanpa peringatan, T untuk sinergi dan kebersihan. Prinsip “kebapakan” ini adalah rahasia orang tua Denmark yang membesarkan anak-anak yang kuat dan bahagia dengan kualitas hidup yang baik.

5. Terakhir, panduan Montessori spesial Dr. A (69.000 rupiah)

Diterbitkan oleh Bintang melengkapi daftar keinginan seperti yang ditulis oleh penemu metode modern yang digunakan oleh banyak milenial. Dikutip oleh ibu. Mungkin inilah tren pendidikan Montessori untuk anak-anak di Indonesia selama bertahun-tahun. Metode ini secara luas dianggap efektif dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Namun, banyak orang dapat mempelajari teknologi ini melalui orang “sekunder” atau “tiga puluh”, bukan karya penemu aslinya. Nah, buku ini tentang metode pengajaran Montessori yang langsung ditulis oleh penemunya sendiri, yaitu Maria Montessori. Dari buku ini, kita dapat memahami asal usul dan filosofi dasar metode Montessori. menarik!

Belajar bukan hanya tentang duduk di dalam kelas. Belajar dari pengalaman orang, mengajar, mempelajari film, dokumenter, artikel jujur ​​dan buku bagus juga merupakan faktor penting dalam mengembangkan pemahaman. Kalau ada yang bilang ibuku lulus sekolah, tapi